Artikel

Keberhasilan Investasi Asing di Sektor Peternakan Indonesia

Produktivitas | Tuesday, April 18, 2023

Perencanaan dan persiapan yang matang sangat penting untuk pembentukan operasi peternakan sapi yang menguntungkan. Calon peternak sapi harus cermat mengevaluasi pilihan investasi mereka untuk memastikan keberhasilan di industri. Di Indonesia, ada dua jenis investasi yang tersedia untuk peternakan sapi: domestik dan asing.  

 

Mereka yang berencana untuk memasuki pasar yang berkembang di negara ini dapat mengeksplorasi usaha patungan dan kemitraan lokal untuk memaksimalkan investasi mereka di sektor peternakan Indonesia. Pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang terus berlanjut dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di negara ini diperkirakan akan mempertahankan peningkatan permintaan jangka panjang untuk sapi ekor dan boxed beef Australia.  

 

Investasi Asing dalam Peternakan Sapi  

Indonesia mengimpor sekitar 500.000 ekor sapi dari Australia setiap tahunnya. Peningkatan layanan rantai dingin dan pertumbuhan industri jasa makanan di negara ini mendorong permintaan daging sapi Australia, dan investasi dapat berupa peternakan sapi atau penggemukan sapi. 
 

Salah satu investasi yang sukses di sektor peternakan Indonesia dimulai dari perusahaan Australia. Consolidated Pastoral Company, atau CPC, meluncurkan usaha patungan dengan investor Indonesia Dicky Adiwoso untuk membuka peluang di sektor daging merah dan sapi di negara ini. Mereka mendirikan PT Juang Jaya Abdi Alam (PT JAA), yang sekarang mengoperasikan dua feedlot di Indonesia. Ini terletak di Lampung dan Medan di pulau Sumatra. Mereka dikenal dengan peralatan dan fasilitas berkualitas tinggi dan dedikasi terhadap kesejahteraan hewan.  
 

Pada tahun 2006, CPC memperluas investasinya dengan bermitra dengan PT Agro Giri Perkasa, dan mereka mendirikan program pembibitan sapi di tempat penggemukan Lampung PT JAA. Ini dimulai dengan ekspor awal 5.000 sapi Brahman cross hamil, yang kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk mendukung peningkatan populasi sapi lokal negara itu.  


Saat ini, PT JAA dikenal dengan feedlot besar dengan kandang yang memiliki kapasitas untuk menampung 30.000 ekor sapi. Mereka juga mengembangkan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk desa-desa sekitar yang meliputi pertanian organik, infrastruktur, air bersih, dan bantuan keuangan.  


Investasi Ternak yang Sukses  

Investasi peternakan sapi yang berhasil di Indonesia membutuhkan standar manajemen ternak yang tinggi serta peraturan yang ketat terhadap protokol untuk mencegah penyakit dan kasus kekejaman terhadap hewan. Keakraban dengan perilaku ternak, nutrisi, perawatan kesehatan, dan praktik manajemen sangat penting.   


Tetap up to date dengan tren industri, praktik terbaik, dan kemajuan teknologi juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Berinvestasi dalam peternakan sapi dapat bermanfaat, tetapi juga disertai dengan risiko dan tantangan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi asing di sektor peternakan Indonesia, kunjungi Investor Toolkit kami. 



Pergi ke daftar Artikel